Persiapan Pendakian Gunung Luar Jawa untuk Pemula

Persiapan pendakian gunung di luar jawa untuk pemula pertama kali – Persiapan Pendakian Gunung Luar Jawa untuk Pemula pertama kali: Mimpi mendaki gunung di luar Jawa, menikmati pemandangan yang memesona, dan merasakan sensasi menaklukkan puncak? Jangan khawatir, walau masih pemula, petualangan ini bisa terwujud! Artikel ini akan menjadi panduan lengkapmu, dari merencanakan rute hingga memilih sepatu yang tepat—bahkan sampai tips mengatasi rasa panik saat bertemu monyet yang usil di jalur pendakian!

Kita akan membahas semua yang perlu kamu ketahui, mulai dari memilih gunung yang cocok untuk pemula, menyusun rencana perjalanan yang matang, memilih perlengkapan yang tepat, hingga mempersiapkan fisik dan mentalmu. Dengan persiapan yang baik, pendakianmu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan, bukan mimpi buruk yang penuh dengan lecet dan penyesalan.

Perencanaan Pendakian

Pendakian gunung di luar Jawa menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para pendaki, terutama bagi pemula. Perencanaan yang matang sangat krusial untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pendakian gunung pertama Anda di luar Jawa.

Gunung yang Cocok untuk Pemula di Luar Jawa

Memilih gunung yang tepat adalah langkah awal yang penting. Berikut beberapa gunung di luar Jawa yang relatif mudah didaki dan cocok untuk pemula, disertai perkiraan ketinggian dan tingkat kesulitan. Perlu diingat bahwa tingkat kesulitan dapat bervariasi tergantung kondisi fisik dan pengalaman masing-masing pendaki.

  • Gunung Welirang (Jawa Timur): Ketinggian sekitar 3156 mdpl, tingkat kesulitan sedang. Jalur pendakian relatif terawat dan tidak terlalu terjal.
  • Gunung Lawu (Jawa Timur/Jawa Tengah): Ketinggian sekitar 3265 mdpl, tingkat kesulitan sedang. Memiliki beberapa jalur pendakian dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, pilihlah jalur yang sesuai dengan kemampuan.
  • Gunung Sumbing (Jawa Tengah): Ketinggian sekitar 3371 mdpl, tingkat kesulitan sedang hingga sulit (tergantung jalur). Memiliki jalur yang cukup terjal di beberapa bagian.

Catatan: Informasi ketinggian dan tingkat kesulitan dapat bervariasi tergantung sumber dan kondisi terkini. Selalu lakukan riset lebih lanjut sebelum memutuskan gunung yang akan didaki.

Rencana Perjalanan Pendakian 3 Hari 2 Malam

Contoh rencana perjalanan pendakian 3 hari 2 malam ke Gunung Welirang (dapat disesuaikan dengan gunung pilihan dan kondisi fisik):

  1. Hari 1: Pendakian dimulai pukul 08.00 WIB. Mencapai Pos 1 sekitar pukul 12.00 WIB (istirahat makan siang). Melanjutkan pendakian ke Pos 2 sekitar pukul 16.00 WIB (beristirahat dan mendirikan tenda).
  2. Hari 2: Pukul 05.00 WIB: Pendakian menuju puncak. Pukul 09.00 WIB: Mencapai puncak, menikmati pemandangan, dan berfoto. Pukul 11.00 WIB: Mulai turun menuju Pos

    2. Pukul 14.00 WIB

    Tiba di Pos 2, beristirahat dan makan siang. Pukul 16.00 WIB: Melanjutkan turun ke Pos 1.

  3. Hari 3: Pukul 07.00 WIB: Melanjutkan turun ke basecamp. Pukul 10.00 WIB: Tiba di basecamp, bersih-bersih dan perjalanan pulang.

Waktu tempuh hanya perkiraan dan dapat berubah tergantung kondisi fisik dan medan.

Potensi Risiko dan Strategi Mitigasi

Pendakian gunung memiliki potensi risiko, terutama bagi pemula. Persiapan dan antisipasi sangat penting.

  • Risiko: Hipotermia. Mitigasi: Bawa pakaian hangat yang cukup, selalu menjaga tubuh tetap hangat, dan minum air hangat secara teratur.
  • Risiko: Tersesat. Mitigasi: Pelajari peta jalur pendakian dengan baik, ikuti jalur yang sudah ditentukan, dan selalu membawa kompas dan GPS.
  • Risiko: Kecelakaan. Mitigasi: Bawa perlengkapan P3K, berhati-hati saat melewati medan yang sulit, dan mendaki bersama teman atau kelompok.
  • Risiko: Kehabisan air minum. Mitigasi: Bawa air minum yang cukup, dan pastikan sumber air di jalur pendakian dapat diandalkan.

Anggaran Biaya Pendakian

Anggaran biaya pendakian perlu dipersiapkan dengan detail. Berikut contoh perkiraan biaya untuk pendakian 3 hari 2 malam (harga dapat bervariasi tergantung lokasi dan pilihan):

  • Transportasi: Rp 500.000 – Rp 1.000.000 (tergantung jarak tempuh)
  • Akomodasi (penginapan sebelum dan sesudah pendakian): Rp 200.000 – Rp 400.000
  • Perlengkapan (jika belum memiliki): Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 (bisa lebih murah jika menyewa)
  • Konsumsi (makanan dan minuman): Rp 500.000 – Rp 750.000
  • Biaya retribusi dan izin pendakian: Rp 50.000 – Rp 100.000

Total perkiraan biaya: Rp 2.250.000 – Rp 4.250.000. Anggaran ini hanya perkiraan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan pilihan Anda.

Perbandingan Gunung untuk Pemula

Nama Gunung Ketinggian (mdpl) Tingkat Kesulitan Estimasi Biaya (Rp)
Welirang 3156 Sedang 2.500.000 – 3.500.000
Lawu 3265 Sedang 2.000.000 – 3.000.000
Sumbing 3371 Sedang – Sulit 2.500.000 – 4.000.000

Catatan: Estimasi biaya bersifat relatif dan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti pilihan transportasi, akomodasi, dan perlengkapan.

Perlengkapan Pendakian: Persiapan Pendakian Gunung Di Luar Jawa Untuk Pemula Pertama Kali

Persiapan pendakian gunung di luar jawa untuk pemula pertama kali

Membawa perlengkapan yang tepat dan memadai adalah kunci keberhasilan pendakian gunung, terutama bagi pemula. Persiapan yang matang akan meminimalisir risiko dan memastikan kenyamanan selama perjalanan. Daftar perlengkapan berikut dikelompokkan berdasarkan kategori untuk memudahkan pengecekan dan persiapan Anda.

Pakaian

Pakaian yang tepat akan menjaga suhu tubuh Anda tetap stabil dan melindungi dari kondisi cuaca yang berubah-ubah di gunung. Pilihlah pakaian yang berbahan cepat kering, ringan, dan mudah diatur lapisannya (layering system).

  • Kaos dalam (3-4 buah): Bahan katun atau sintetis yang cepat kering.
  • Kaos luar (2-3 buah): Bahan fleece atau bahan sintetis lainnya yang menghangatkan.
  • Jaket anti air dan angin (1 buah): Penting untuk melindungi dari hujan dan angin dingin.
  • Celana trekking (2 buah): Bahan cepat kering dan tahan sobek.
  • Celana dalam (3-4 buah): Bahan katun atau sintetis yang nyaman.
  • Sepatu pendakian: (Penjelasan detail di bawah)
  • Sarung tangan (1 pasang): Untuk melindungi tangan dari dingin.
  • Topi atau penutup kepala: Melindungi kepala dari sinar matahari dan dingin.
  • Kaos kaki (minimal 3 pasang): Bahan wool atau sintetis yang cepat kering.

Perlengkapan Masak

Membawa peralatan masak yang efisien dan ringan sangat penting untuk menjaga energi selama pendakian. Pilihlah peralatan yang mudah dibersihkan dan tahan lama.

  • Kompor portable: Pilih kompor yang mudah digunakan dan bahan bakarnya mudah didapatkan.
  • Peralatan masak (wajan, panci): Pilih yang ringan dan mudah dibersihkan.
  • Peralatan makan (sendok, garpu, pisau): Pilih yang ringan dan tahan lama.
  • Mangkuk dan piring: Pilih yang ringan dan mudah dibersihkan.
  • Bahan bakar kompor: Pastikan jumlahnya cukup untuk seluruh perjalanan.
  • Air minum: Bawa minimal 2 liter air per hari.

Perlengkapan Navigasi

Meskipun telah merencanakan rute, perlengkapan navigasi tetap penting untuk berjaga-jaga jika terjadi hal tak terduga. Kemampuan membaca peta dan kompas perlu dipelajari sebelum pendakian.

  • Peta daerah pendakian: Pelajari peta sebelum berangkat.
  • Kompas: Untuk menentukan arah.
  • GPS device (opsional): Sebagai alat bantu navigasi tambahan.
  • Altimeter (opsional): Untuk mengetahui ketinggian.

Perlengkapan Pertolongan Pertama (P3K)

P3K sangat penting untuk mengantisipasi cedera ringan selama pendakian. Isi P3K dengan obat-obatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.

  • Obat-obatan pribadi: Jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu.
  • Perban: Berbagai ukuran.
  • Plester: Berbagai ukuran.
  • Antiseptik: Untuk membersihkan luka.
  • Analgesik (obat pereda nyeri): Seperti paracetamol.
  • Salep anti radang: Untuk mengatasi bengkak dan nyeri.

Perlengkapan Lain

Perlengkapan lain ini akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan selama pendakian.

  • Headlamp atau senter: Untuk penerangan di malam hari.
  • Sunscreen: Untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
  • Kacamata hitam: Untuk melindungi mata dari sinar matahari.
  • Tenda: Sesuaikan dengan jumlah pendaki dan kondisi cuaca.
  • Sleeping bag: Pilih yang sesuai dengan suhu di daerah pendakian.
  • Matras: Untuk alas tidur yang nyaman.
  • Trekking pole (tongkat pendakian): Membantu keseimbangan dan mengurangi beban pada lutut.
  • Tas ransel: Pilih yang sesuai dengan kapasitas dan kenyamanan.
  • Kantong sampah: Untuk membuang sampah.
  • Powerbank: Untuk mengisi daya perangkat elektronik.

Cara Mengepak Ransel Pendakian

Mengepak ransel dengan benar akan memengaruhi kenyamanan dan keseimbangan selama pendakian. Barang-barang berat sebaiknya diletakkan di dekat punggung, sedangkan barang-barang ringan diletakkan di bagian atas.

Gunakan sistem layering dalam mengepak. Barang yang sering digunakan ditempatkan di bagian luar yang mudah diakses. Gulung pakaian untuk menghemat ruang dan mencegah kerutan.

Tips Memilih Sepatu Pendakian

Sepatu pendakian yang tepat harus nyaman, pas di kaki, dan memberikan dukungan yang cukup untuk pergelangan kaki. Pilihlah sepatu yang telah diuji coba sebelumnya, dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari ukuran sepatu harian Anda untuk mengakomodasi kaos kaki tebal. Perhatikan juga jenis sol sepatu yang sesuai dengan medan pendakian yang akan dilalui.

Persiapan Fisik dan Mental

Pendakian gunung, terutama bagi pemula, membutuhkan persiapan fisik dan mental yang matang. Kebugaran yang memadai dan mental yang siap menghadapi tantangan akan sangat menentukan keberhasilan dan keselamatan pendakian. Artikel ini akan membahas program latihan, tips menjaga kondisi, pentingnya aklimatisasi, manajemen stres, dan kondisi fisik ideal untuk pendaki pemula.

Persiapan fisik dan mental yang baik akan meminimalisir risiko cedera, kelelahan berlebihan, dan masalah kesehatan lainnya selama pendakian. Kondisi ini juga akan membantu Anda menikmati perjalanan dan mencapai puncak dengan aman dan puas.

Program Latihan Fisik Ideal

Program latihan ideal untuk pendakian gunung bagi pemula sebaiknya dimulai beberapa bulan sebelum pendakian. Latihan harus fokus pada peningkatan daya tahan kardiovaskular, kekuatan otot, dan keseimbangan. Berikut contoh program latihan:

  • Cardiovascular Endurance: Jalan kaki atau lari jarak jauh minimal 3 kali seminggu, secara bertahap tingkatkan durasi dan intensitas. Anda bisa memulai dengan 30 menit dan secara bertahap menambah hingga 2 jam.
  • Strength Training: Latihan kekuatan otot kaki dan inti tubuh (core) sangat penting. Squat, lunges, plank, dan latihan beban ringan dapat dilakukan 2-3 kali seminggu.
  • Hiking with Backpack: Simulasikan kondisi pendakian dengan membawa ransel berisi beban yang beratnya mendekati berat perlengkapan pendakian Anda. Secara bertahap tingkatkan berat beban dan durasi perjalanan.
  • Flexibility and Balance: Yoga atau peregangan rutin membantu meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan, mengurangi risiko cedera.

Menjaga Kondisi Fisik dan Mental Sebelum, Selama, dan Setelah Pendakian

Menjaga kondisi fisik dan mental sebelum, selama, dan setelah pendakian merupakan kunci keberhasilan. Hal ini meliputi:

  • Sebelum Pendakian: Istirahat cukup, makan makanan bergizi seimbang, dan hindari stres berlebihan. Lakukan latihan fisik secara rutin sesuai program yang telah direncanakan.
  • Selama Pendakian: Minum air yang cukup, makan makanan ringan bergizi secara teratur, istirahat yang cukup di pos-pos peristirahatan, dan selalu memperhatikan kondisi tubuh. Jangan memaksakan diri jika merasa lelah atau tidak nyaman.
  • Setelah Pendakian: Istirahat yang cukup, pemulihan otot dengan peregangan, dan konsumsi makanan bergizi untuk mengembalikan energi.

Aklimatisasi yang Efektif

Aklimatisasi adalah proses adaptasi tubuh terhadap ketinggian. Aklimatisasi yang tidak memadai dapat menyebabkan altitude sickness (penyakit ketinggian). Aklimatisasi yang efektif dapat dilakukan dengan bertahap mendaki ke ketinggian yang lebih tinggi, memberikan waktu istirahat yang cukup di setiap ketinggian untuk adaptasi tubuh. Misalnya, pendakian Gunung Rinjani seringkali dilakukan dengan cara bermalam di beberapa pos pendakian sebelum menuju puncak, memberikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan ketinggian secara bertahap.

Manajemen Stres dan Mengatasi Rasa Takut

Pendakian gunung dapat memicu stres dan rasa takut, terutama bagi pemula. Teknik manajemen stres seperti pernapasan dalam, meditasi, dan visualisasi dapat membantu. Memiliki rencana yang matang, persiapan yang baik, dan pendamping yang berpengalaman juga dapat mengurangi rasa takut dan meningkatkan kepercayaan diri.

Kondisi Fisik Ideal Pendaki Pemula

Pendaki pemula idealnya memiliki kondisi fisik yang cukup baik sebelum memulai pendakian. Ini termasuk daya tahan kardiovaskular yang baik, kekuatan otot yang cukup, terutama pada kaki dan inti tubuh, serta fleksibilitas dan keseimbangan yang memadai. Berat badan yang ideal dan tidak memiliki penyakit kronis juga sangat penting.

Prosedur dan Etika Pendakian

Persiapan pendakian gunung di luar jawa untuk pemula pertama kali

Pendakian gunung di luar Jawa, khususnya untuk pemula, memerlukan persiapan matang, termasuk memahami prosedur dan etika pendakian yang berlaku. Ketaatan terhadap aturan dan norma ini tidak hanya memastikan keselamatan pribadi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan kenyamanan sesama pendaki. Berikut uraian lebih detail mengenai hal tersebut.

Prosedur Pendaftaran Pendakian

Sebelum memulai pendakian, pendaftaran resmi di pos pendakian sangat penting. Prosedur ini umumnya melibatkan pengisian formulir yang mencantumkan identitas pendaki, jumlah anggota kelompok, rencana pendakian (rute dan durasi), serta nomor kontak darurat. Beberapa gunung mungkin juga mewajibkan surat keterangan sehat dari dokter dan bukti asuransi perjalanan. Dokumen pendukung seperti fotokopi KTP dan kartu identitas lainnya juga seringkali diperlukan.

Penting untuk memastikan semua persyaratan terpenuhi sebelum memulai perjalanan agar proses pendaftaran berjalan lancar. Ketidaklengkapan dokumen dapat menyebabkan penolakan pendakian.

Etika Pendakian Gunung

Etika pendakian meliputi berbagai aspek, mulai dari menghormati lingkungan hingga berinteraksi dengan sesama pendaki. Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan merupakan prioritas utama. Membawa pulang semua sampah, menghindari merusak vegetasi, dan tidak meninggalkan jejak adalah tindakan yang wajib dilakukan. Saling menghormati sesama pendaki, berbagi informasi, dan membantu yang membutuhkan juga merupakan bagian penting dari etika pendakian. Mematuhi aturan yang ditetapkan pengelola gunung, seperti larangan menyalakan api di sembarang tempat dan menjaga jarak aman dari area terlarang, sangat penting untuk keselamatan bersama.

Menjaga Kebersihan dan Kelestarian Lingkungan

Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan gunung merupakan tanggung jawab bersama. Praktik sederhana seperti membawa kantong sampah pribadi, memisahkan sampah organik dan anorganik, serta mengubur sampah organik di tempat yang tepat dapat membantu menjaga kebersihan jalur pendakian. Hindari membuang sampah sembarangan, merusak tanaman, atau mengambil benda-benda alam sebagai kenang-kenangan. Memilih jalur yang sudah ada dan menghindari membuat jalur baru juga membantu mengurangi kerusakan lingkungan.

Pendaki diharapkan menjadi contoh bagi orang lain dalam menjaga kelestarian alam.

Komunikasi dan Interaksi dengan Sesama Pendaki dan Petugas

Komunikasi yang baik sangat penting selama pendakian. Berkomunikasi dengan sopan dan santun kepada sesama pendaki dan petugas gunung akan menciptakan suasana yang harmonis. Jika membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada petugas atau sesama pendaki. Berbagi informasi mengenai kondisi jalur pendakian juga merupakan bentuk solidaritas yang baik. Hindari perilaku yang mengganggu kenyamanan pendaki lain, seperti membuat suara bising yang berlebihan atau mengganggu istirahat mereka.

Bahaya Alam dan Pentingnya Mengikuti Arahan Pemandu

Pendakian gunung memiliki risiko yang inheren, termasuk cuaca ekstrem, medan yang sulit, dan potensi kecelakaan. Selalu patuhi arahan pemandu dan petugas gunung. Kegagalan untuk mematuhi arahan tersebut dapat berakibat fatal. Kondisi cuaca di gunung dapat berubah dengan cepat, sehingga penting untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan. Jangan pernah meremehkan kekuatan alam.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Pendakian

Pendakian gunung, terutama untuk pemula, membutuhkan proses pemulihan fisik dan mental setelahnya. Selain itu, perawatan perlengkapan dan perencanaan pendakian selanjutnya juga penting untuk memastikan pengalaman yang aman dan berkelanjutan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah pendakian.

Pemulihan Fisik dan Mental

Setelah pendakian, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih dari kelelahan fisik dan mental. Istirahat yang cukup sangat penting. Konsumsi makanan bergizi, kaya protein dan karbohidrat kompleks, membantu mengembalikan energi yang hilang. Hidrasi yang baik dengan air putih juga krusial. Gejala seperti nyeri otot dapat diatasi dengan kompres dingin atau hangat, serta peregangan ringan.

Jika mengalami gejala yang lebih serius, seperti pusing berkepanjangan atau sesak napas, segera konsultasikan dengan dokter. Luangkan waktu untuk merefleksikan pengalaman pendakian, baik suka maupun duka, untuk pembelajaran di masa depan.

Perawatan Perlengkapan Pendakian

Perawatan perlengkapan pendakian sangat penting untuk menjaga kualitas dan keawetannya. Setelah pendakian, bersihkan semua perlengkapan dari kotoran dan lumpur. Keringkan secara menyeluruh sebelum disimpan. Periksa kondisi sepatu, tas ransel, tenda, dan peralatan lainnya. Lakukan perbaikan kecil jika diperlukan, atau catat kerusakan yang perlu diperbaiki oleh ahli.

Simpan perlengkapan di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Ini akan mencegah kerusakan dan memperpanjang umur pakai perlengkapan. Sebagai contoh, sepatu boots sebaiknya dibersihkan dengan sikat dan dikeringkan dengan lap, bukan dijemur langsung di bawah sinar matahari.

Berbagi Pengalaman Pendakian

Berbagi pengalaman pendakian dapat menginspirasi orang lain dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi alam. Namun, penting untuk berbagi pengalaman dengan bijak dan bertanggung jawab. Hindari berbagi informasi yang dapat membahayakan keselamatan orang lain, seperti jalur pendakian yang berbahaya atau lokasi sumber daya alam yang langka. Bagikan foto dan video dengan bijak, pastikan tidak ada informasi pribadi yang terekspos.

Berikan informasi yang akurat dan terpercaya, hindari informasi yang menyesatkan atau melebih-lebihkan. Contohnya, saat membagikan foto di media sosial, pastikan lokasi yang spesifik tidak terungkap secara detail.

Membersihkan dan Menyimpan Perlengkapan Pendakian, Persiapan pendakian gunung di luar jawa untuk pemula pertama kali

Membersihkan dan menyimpan perlengkapan dengan benar sangat penting untuk menjaga kualitas dan keawetannya. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Bersihkan semua perlengkapan dari kotoran dan lumpur menggunakan sikat dan air.
  2. Keringkan secara menyeluruh sebelum disimpan. Pastikan semua bagian benar-benar kering untuk mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri.
  3. Periksa kondisi perlengkapan dan lakukan perbaikan kecil jika diperlukan.
  4. Simpan perlengkapan dalam wadah yang tepat, seperti tas penyimpanan atau kotak penyimpanan kedap air.
  5. Simpan perlengkapan di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Perencanaan Pendakian Selanjutnya

Setelah pengalaman pendakian pertama, rencanakan pendakian selanjutnya dengan lebih matang. Evaluasi pengalaman pendakian sebelumnya, identifikasi kekurangan dan hal-hal yang perlu diperbaiki. Pilih gunung yang sesuai dengan kemampuan dan pengalaman. Lakukan riset yang lebih mendalam tentang jalur pendakian, kondisi cuaca, dan perlengkapan yang dibutuhkan. Latih fisik dan mental untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan pendakian yang lebih berat.

Siapkan anggaran yang cukup untuk menutupi biaya pendakian, termasuk transportasi, perlengkapan, dan kebutuhan lainnya. Contohnya, jika pendakian pertama mengalami kekurangan air minum, maka pada pendakian selanjutnya, perencanaan pasokan air minum perlu ditingkatkan.

Kesimpulan

Persiapan pendakian gunung di luar jawa untuk pemula pertama kali

Jadi, sudah siap menaklukkan puncak-puncak di luar Jawa? Ingat, persiapan yang matang adalah kunci sukses pendakian. Jangan ragu untuk bertanya dan berbagi pengalamanmu setelah pendakian. Selamat mendaki, dan semoga puncak-puncak itu menantimu dengan pemandangan yang spektakuler! Oh ya, jangan lupa bawa kamera untuk mengabadikan momen-momen epikmu, termasuk momen-momen lucu saat kamu tersandung batu atau kehabisan air minum!

Leave a Comment